Tulisan 10 Bahasa Indonesia 2



Solo Part 2

            Pada tulisan sebelumnya, saya sudah bercerita sedikit tentang kota Solo secara umum. Sekarang saya akan menceritakan tentang kuliner yang ada di Solo. Tidak lengkap rasanya kalau tidak berwisata kuliner di kota ini. Pada malam hari, saya dan keluarga sering mengitari kota Solo sambil mencicipi makanan-makanan khas Solo yang jarang kami temui di Jakarta. Misalnya, nasi timlo, nasi liwet, tengkleng, selat Solo, serabi, dll. 

            Nasi timlo, nasi liwet, dan gudeg banyak dijumpai di sepanjang koridor Gladag. Gladag merupakan pusat kuliner terbesar yang ada di Solo pada malam hari, yang biasa disebut dengan Galabo (Gladag Langen Bogan). Tempat sate dan tengkleng yang terkenal dan selalu ramai pengunjung dapat ditemui di Warung Sate Mbah Galak Sumber, di daerah Banjarsari dan Warung Sate Mbah Bejo Loji Wetan, di daerah Sangkrah. 

            Hampir setiap pagi kami ke daerah Notosuman untuk membeli serabi khas Solo. Sepanjang jalan Notosuman sangat terkenal dengan serabinya yang enak. Sebelum pulang ke Jakarta, kami juga membeli serabi disini untuk oleh-oleh. Bicara tentang oleh-oleh, ada satu tempat yang memang pusat untuk membeli oleh-oleh khas kota Solo, yaitu pasar Jongke di daerah Laweyan. Setiap Lebaran, banyak pemudik yang singgah kesini untuk membeli oleh-oleh.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar