Tulisan 2 Pertemuan 1 Etika & Profesionalisme TSI
PROFESIONALISME & KODE ETIK PROFESIONAL
Sumber:
PROFESIONALISME
Profesionalisme adalah komitmen para
profesional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan
dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan
kemampuan profesional, dst. Profesionalisme merupakan komitmen para
anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.
Profesionalisme berasal dan kata profesional
yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah
tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman,
1987).
“Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
Profesionalisme adalah suatu paham yang
mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat,
berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan –serta
ikrar untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian selalu siap
memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah
gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Seseorang yang memiliki
jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-kerja
yang professional. Kualiti profesionalisme didukung oleh ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Keinginan
untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi selalu
berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan
mengidentifikasi dirinya kepada seseorang yang dipandang memiliki piawaian
tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku
yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan
dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya
keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui
perwujudan perilaku professional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai cara
misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan,
sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan
untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan professional yang dapat
meningkatkan dan memperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampilannya
4. Mengejar
kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti derajat rasa bangga akan
profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu
memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.
KODE ETIK
PROFESIONAL
Setiap bidang profesi memiliki aturan-aturan /
hukum-hukum yang mengatur bagaimana seorang profesional berfikir dan bertindak.
Seseorang yang melakukan kesalahan kode etik dinyatakan melakukan malpratek dan
bisa mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan yang diberikan. sanksi yang
didapat buisa berubah teguran, sebutan tidak profesionalisme, dipecat, bahkan
mendapatkan hukum pidana.
Kode Etik di bidang
IT juga diperlukan untuk mengatur bagaimana para IT profesional ini melakukan
kegiatannya. Kode etik yang harus dimiliki oleh seorang IT adalah :
1. Orang IT harus bertanggung
jawab terhadap hardware dan software. Yang dimaksud hardware adalah
barang-barang IT yang bisa disentuh, seperti monitor,printer,scanner,dll. Yang dimaksud software adalah produk IT yang bisa
dilihat tapi tidak bisa disentuh, seperti aplikasi, software, data dan
sebagainya.
2. Peranannya yang sangat
besar dan mendasar dalam perusahaan menuntut orang IT untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya secara profesi. Orang IT akan berperan
penting dalam pengolahan data, penggunaan teknologi, dan peningkatan
terus-menerus akan bisnis proses suatu perusahaan agar perusahaan mempunyai
daya saing tinggi. Bisnis proses adalah suatu rangkaian proses dalam perusahaan
yang melibatkan berbagai input untuk menghasilkan output yang berkualitas
secara berkualitas, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Karena
demikian pentingya suatu bisnis proses dalam suatu perusahaan, maka sudah
dipastikan bisnis proses suatu perusahaan tidak boleh bocor ke perusahaan
pesaing.
3. Orang IT sebagai orang
yang paling tahu akan bisnis proses perusahaan mempunyai kode etik yang
mendasar untuk menjaga kerahasiaannya. Perusahaan sendiri mengantisipasi hal
ini dengan adanya kontrak kerahasiaan yang wajib ditandatangani oleh orang IT.
4. Sangat diutamakan bahwa
seorang IT harus mempunyai etika yang membangun.
0 komentar:
Posting Komentar